Ternak lele juga tidak terlalu sulit dilakoni. Asalkan ada lahan dan ketersediaan air yang cukup, maka ternak lele sudah bisa dimulai. Saat ini, peternakan lele banyak menggunakan media terpal sebagai tempat bertumbuhnya lele.
Untuk satu kolam terpal ukuran 2x2 meter, sudah mampu menampung 1.000 ekor lele yang masih kecil (anakan). Selanjutnya, setelah berumur satu bulan, lele disortir dengan memisahkan lele yang berukuran besar ke kolam lainnya. Begitu seterusnya hingga masa panen tiba dalam kurun waktu paling lama 3 bulan.
Untuk hitung-hitungan bisnisnya, untuk satu kilogram lele yang terdiri dari 5-6 ekor, akan dihargai sebesar Rp 18.000-Rp 20.000, tergantung permintaan dan lokasi penjualannya. Biar lebih mudah, anggaplah 1 kilogram sama dengan 5 ekor lele.
Dengan kata lain, 1.000 ekor lele adalah sama dengan 200 kilogram. Dengan asumsi 1 kilogram adalah Rp 20.000 maka pendapatan yang diperoleh adalah Rp 4 juta sekali panen. Itu baru hitungan untuk 1.000 ekor lele.Padahal, modal yang harus dikeluarkan sebelum masa panen tiba juga tergolong minim. Biaya yang paling besar adalah pakan yang rata-rata untuk bibit 1.000 ekor lele menghabiskan 10 kilogram pakan. Harga pakan per kilogram adalah Rp 10 ribu. Artinya, biaya pakan hanyalah sebesar Rp 100 ribu.
Tak usah khawatir tentang pemasarannya. Di satu wilayah saja, terdapat puluhan bahkan ratusan pedagang pecel lele yang siap menampung. Tinggal menjalin kerja sama dengan pedagang, maka hasil panen akan ditampung. Atau biar lebih mudah, pemasaran lele siap jual juga bisa dilakukan langsung kepada pedagang di pasar-pasar tradisional. Singkatnya, ikan lele dipastikan akan laku di pasaran meski dalam jumlah besar sekalipun.
Beternak lele ke depan akan semakin licin, persis seperti ikan lele yang berbadan licin. Tak ada salahnya untuk mencoba di belakang rumah yang masih kosong atau di lahan milik Anda yang selama ini mungkin menganggur.
Belum ada tanggapan untuk "Licinnya Peluang Bisnis Ternak Lele"
Post a Comment