GUDANG BERITA KAUM MARHAEN

Beri Tagar #KopiTerakhir

Kredit Foto: Papanunu
Rupiah keok, dolar perkasa. Jokowi coba menengahi situasi gaduh itu. Ia bilang, negara masih punya banyak uang. Itulah berita utama yang menghiasi ruang publik siang itu. Entahlah, berita-berita semacam itu sudah terlalu sering tersaji. Kecuali hanya urusan sejengkal perut, wong cilik tidak peduli soal manuver dolar.


#KopiTerakhir1
Halo sobat marhaen, jangan terlalu serius ya bacanya. Pengantar di atas cuma sebagian kecil dari obrolan pinggir jalan, bermodal kopi abang-abang, lantaran kedai Starbucks kepenuhan. Bukan perkara nggak ada duit kenapa warung pinggir jalan jadi pilihan. Ini soal selera kaum urban yang mencoba bertahan dari gempuran neoliberal pemilik modal tebal.

#KopiTerakhir2
Honda Cup ’70 yang aslinya berwarna merah kini memudar perlahan. Itu juga bukan soal tidak punya duit masuk bengkel, lebih karena waktu yang tersita oleh urusan plesiran. Masuk ke show room mobil sih teramat gampang, tinggal tunjuk tanpa perlu tawar-menawar. Malah ogah kalau dijanjikan diskon. Bukan, bukan soal itu saudara. Ini tentang selera yang rumusnya tak ada di matematika.

#KopiTerakhir3
Dinamika hidup wong cilik ibarat drama. Ada konflik yang hadir di sana hingga membuat karakter tokohnya kian berwarna. Dunia tanpa wong cilik adalah hampa, tanpa tawa dan canda ria. Mereka dikepung banyak beban, tetapi seringpula bermain-main dengan tantangan.

#KopiTerakhir4
Tiada yang melebihi kekompakan wong cilik bila sedang bersua. Tidak ada sekat di antara mereka, membongkar segala problematika kehidupan. Menyeruput kopi sachetan sembari menyeruput rokok ketengan sekalipun, rasanya seperti di puncak dunia. Rasa-rasanya, rintangan wong cilik akan terus membandel, mengiringi mereka sampai ujung waktu.

Yuk, kita seruput #KopiTerakhir kita…


Fakta Marhaen Terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Beri Tagar #KopiTerakhir"

Post a Comment