GUDANG BERITA KAUM MARHAEN

Gurihnya Bisnis Apotek Obat

Sobat marhaen, sudah berapa kali mencari kata kunci cara cepat kaya di internet? Atau cara mencari uang dengan mudah lewat bisnis di internet? Masih banyak lagi kata kunci yang biasanya akan memancing Mbah Google untuk menampilkan berderet referensi tentang apa yang kita inginkan. Contoh lainnya, tips mudah berbisnis online, cara memulai usaha dengan modal sedikit, dan lainnya.

Daripada sibuk mencari cara mudah itu, ada baiknya kita realistis terlebih dahulu. Tidak ada kesuksesan yang datang dengan sendirinya. Semua harus dimulai dari kecil, sedang, besar, hingga menjadi raksasa. Begitu juga dengan bisnis, dan bisnis apapun itu.

Kali ini, yuk kita bahas bisnis membuka apotek obat. Ada yang bilang apotik dan tak sedikit pula yang menyebutnya apotek. Yang jelas, keduanya sama-sama menjual obat-obatan. Bedanya dengan toko obat, apotek atau apotik, selain sudah mengantongi izin dari pemerintah, juga diwajibkan memiliki seorang apoteker. Tugas apoteker ini adalah meracik resep yang ditebus oleh pasien dokter. Dengan lain kata, apotek atau apotik kelasnya lebih tinggi ketimbang toko obat.

Sudahlah, daripada pusing-pusing, tak perlu beli obat Decolgen, lebih baik baca terus tulisan ini.

Memulai bisnis apotek obat tentu saja modalnya yang pertama sekali adalah uang. Tidak ada uang maka tidak ada barang, toh? Makanya harus banyak uang dulu. Setelah uang terkumpul, hal yang juga perlu diperhatikan juga adalah pengetahuan atau pengalaman. Ada baiknya, sebelum memulai bisnis apotek obat harus terlebih dulu telah menguasai seluk-beluk obat. Pengetahuan tentang nama-nama obat dan golongan yang sejenis, maupun pengalaman tentang di mana belanja obat, dan mengetahui obat apa saja yang paling laris di pasaran.

Langkah selanjutnya adalah merekrut karyawan paling tidak satu orang, selain mempunyai seorang apoteker tentunya. Kehadiran karyawan sangat dibutuhkan agar proses transaksi obat bisa berlangsung cepat. Jangan sampai pembeli mengantri hingga 30 menit hanya karena kurangnya tenaga pelayan. Pokoknya, servis terhadap konsumen harus tetap dikedepankan. Paling lama, satu transaksi harus sudah selesai dalam lima menit.

Bisnis apotek obat itu sangat menggiurkan loh. Bayangkan, mana ada pernah ceritanya pembeli obat menawar harga obat? Kalau si penjual mematok harga Rp 50 ribu, maka harganya memang demikian. “Bisa kurang nggak? Rp 30 ribu ya,” itu tidak ada dalam kamus percakapan penjual-pembeli obat. Nah, sementara pengetahuan masyarakat umum tentang obat sudah pasti sangat minim. Berbeda dengan komoditas lain seperti handphone, yang hampir semua orang tahu berapa harga pasaran per unitnya. Tinggal klik di internet, maka semua informasi tentang handphone tersebut sudah tersaji. Sedangkan obat, sifatnya sangat eksklusif, yang hanya sebagian orang saja yang tahu.

Bayangkan, jika Anda membeli obat sakit kepala, lalu si pelayan apotek menawarkan Decolgen atau Panadol. Anda pasti sudah tahu kalau harganya Rp 500 per butir. Kenapa? Sebab jenis obat ini memang tergolong obat yang dijual bebas di pasaran. Tetapi, coba Anda tanya obat sakit kepala yang berlangsung dalam sebulan terakhir, lalu Anda ditawarkan nama obat yang terdengar asing, dan harganya semisal Rp 20 ribu. Apa reaksi Anda? Pasti cuma bertanya, apakah obat itu manjur atau tidak. Lalu akan dijawab, manjur, boss..kemudian uang seketika itu akan berpindah tangan. Hehehe…

Nah, tunggu apa lagi, ayo bergegas mengumpulkan uang sebagai modal membuka usaha apotek obat. Dijamin, bisnis ini sangat gurih.


Fakta Marhaen Terkait:

1 Tanggapan untuk "Gurihnya Bisnis Apotek Obat"