GUDANG BERITA KAUM MARHAEN

Jangan Terjebak SEO: Banyak Massa Banyak Rezeki

Search engine optimization(SEO) atau optimalisasi mesin pencari merupakan ritual yang banyak dikejar para blogger. Lebih mudahnya, SEO yang terdiri dari riset kata kunci, menambahkan back link, dan cara lain yang berkaitan dengan metode praktis, adalah cara terpopuler agar masuk dalam daftar pencarian Google. Itu sebabnya, banyak blogger selalu mendewakan SEO.

Tak perlu repot-repot bila ingin belajar SEO, ratusan artikel akan siap tersaji di hadapan Anda bila mengetikkan kata “cara SEO” di Google. Di sana, akan tersedia berbagai macam jurus yang secara umum menjelaskan bahwa SEO itu mudah diterapkan. Tips, cara, strategi, cepat diterima, merupakan judul-judul pembuka dari kampanye kemudahan SEO. Pertanyaannya, sehebat itukah SEO? Dengan SEO, lalu situs ataupun blog yang kita kelola akan cepat terindeks di Google?

Diskusi tentang SEO pada akhirnya menemui klimaks. Jika memang SEO punya andil besar dalam memperkenalkan situs atau blog, lalu bagaimana dengan kekuatan konten atau isi blog itu sendiri? Apabila konten yang dimuat dalam situs sudah dirancang dengan lebih dulu meriset kata kunci dan lain sebagainya, itu berarti harus mengikuti permintaan pasar. Misalnya, dalam riset kata kunci yang paling populer adalah “bisnis lele” maka isi blog atau situs akan diisi dengan berbagai hal tentang lele. Demikian seterusnya dengan kata kunci yang lain.

Padahal, bila dicermati, Google ataupun perusahaan internet raksasa lain seperti Facebook dan Twitter, justru hadir untuk mengisi kekosongan pasar. Merekalah yang menciptakan pasarnya sendiri. Bukan sebaliknya, mengikuti kemauan atau permintaan pasar. Dengan hadirnya Google, pengguna internet dimudahkan untuk melakukan pencarian. Facebook juga demikian, yang sukses mengisi ruang hampa pertemanan di dunia maya.

Twitter bahkan lebih seru. Dengan hanya mengandalkan 140 karakter sekali berkicau, para pejabat negeri bisa dibuat ketar-ketir. Masih ingat dengan fenomena akun @TrioMacan2000, bukan? Akun yang telah ditutup ini pernah menjadi topik nasional menyusul aksinya membongkar skandal pejabat terutama soal korupsi. Terlepas dari motifnya, yang pasti @TrioMacan2000 sukses merebut perhatian publik. Pengikutnya mencapai ratusan ribu, dan kerap menjadi rujukan berita oleh media nasional.

Kembali ke soal SEO di blog. Jika memang konten yang terdapat dalam blog tersebut berkualitas, sudah tentu akan banyak diminati pembaca. Satu-satunya cara untuk menarik minat pembaca adalah dengan menyuguhkan konten yang betul-betul dibutuhkan. 

Lalu apa konten yang dibutuhkan pembaca? Jawabannya mudah. Yakni, topik apa saja. Semua artikel mempunyai nilai sama, entah tentang bisnis online, internet marketing, hobi, berbagai pengalaman, dan isu-isu lainnya.

Konsistensi untuk terus menulis artikel merupakan kunci untuk menggaet para pembaca. Cobalah untuk terus menulis artikel yang betul-betul orisinal meskipun pada dasarnya topik yang dibahas adalah hal-hal sederhana. Cara ini akan jauh lebih ampuh ketimbang pusing melakukan riset kata kunci ke sana dan ke situ. SEO hanya akan menguras energi yang berdampak pada melorotnya produktivitas menulis.

Jika peminat blog ataupun situs Anda telah banyak, otomatis rezeki juga pasti mengalir deras. Ingat, siapa pemilik massa banyak maka dialah pemilik kekuasaan. Contoh sederhana, Jokowi sukses menjadi Presiden karena mayoritas rakyat Indonesia memilih dia ketimbang Prabowo. Banyak massa, banyak rezeki. Terus, blog Fakta Marhaen sudah punya banyak peminat? Mudah-mudahan, Anda akan menjadi peminatnya setelah membaca artikel ini. Tolonglah, bos….


Fakta Marhaen Terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Jangan Terjebak SEO: Banyak Massa Banyak Rezeki"

Post a Comment