Oh ya sobat marhaen, seberapa besar sih keuntungan yang dikantongi penjual pulsa? Yang pasti, keuntungan dari bisnis ini tidak akan mampu menutupi kebutuhan berlibur ke Bali. Apalagi, jika modalnya hanya terbatas, semisal Rp 1-2 juta saja. Yang paling realistis, adalah berlibur ke taman rekreasi murah meriah. Alternatifnya, bila di Jakarta, adalah TMII atau Ragunan. Keduanya menawarkan tarif murah yang cocok dengan kantong kembang-kempis.
Penasaran berapa untung pedagang pulsa? Nih bocoran sedikit. Untuk pulsa ponsel, pedagang biasanya hanya menarik untung seribu rupiah per transaksi. Artinya, jika ada 10 konsumen yang mengisi pulsa dalam sehari, keuntungan yang diperoleh adalah Rp 10 ribu.
Akan sangat beruntung apabila mampu meraup hingga 100 atau 200 nomor. Pasalnya, persaingan harga maupun ramainya penjual pulsa akhirnya mempersempit kesempatan mendapat untung besar.
Agak berbeda sedikit dengan pulsa listrik, dimana pedagangnya bisa mengantongi dua ribu rupiah per transaksi. Jika ada 10 pelanggan listrik saja, laba yang dihasilkan adalah Rp 20 ribu. Jika kedua komponen tersebut digabungkan, maka rata-rata pendapatan pedagang pulsa per hari adalah Rp 120 ribu. Pendapatan itu kemudian dikurangi biaya operasional, yang masing-masing pedagang pulsa punya besaran biaya tersendiri.
Meski hanya berstatus ‘mengais’ rupiah, bisnis jualan pulsa tetap saja diminati wong cilik. Hal ini tidak terlepas dari terbukanya peluang pasar itu sendiri. Dengan arti lain, berbisnis pulsa akan terus langgeng selama masyarakat masih membutuhkan pulsa. Jika suatu saat akses internet tidak lagi membutuhkan biaya pulsa, saat itulah bisnis ini akan mengalami kelesuan. Yang tersisa hanyalah pulsa listrik yang agaknya mustahil menjadi barang gratis.
Belum ada tanggapan untuk "Mengais Rupiah Lewat Jualan Pulsa"
Post a Comment