Kaum marhaen, yang sehari-hari terjun sebagai pekerja
lapangan tentu sangat akrab dengan namanya minuman kopi. Kenikmatan kopi memang
belum tergantikan sampai saat ini. Kepala terasa berat, semangat berkurang,
bahkan cenderung gampang naik pitam, bila belum menyeruput kopi. Tidak peduli
kopi diseduh di gelas kaca ataupun gelas plastik bekas air mineral. Rasanya
tetap nikmat dan membahagiakan.
Bagaimana dengan kalangan menengah atas? Sama saja,
mereka juga pecandu kopi. Bedanya, kalangan borjuis menyeruput kopi sambil
kongkow-kongkow di ruang ber-AC. Jangan tanya harganya, sebab mampu mengalahkan
harga kopi pinggir jalan hingga berlipat-lipat. Satu gelas kopi kelas atas bisa
dibanderol dari Rp 25 ribu-Rp 100 ribu, tergantung tempat dan lokasinya. Di
pinggir jalan? Cukup sediakan uang dua ribuan, maka obrolan pun bisa sampai
berjam-jam sembari menikmati kopi.
Oya, daripada pengantarnya kepanjangan, ini saatnya masuk
ke topik kita kali ini. Tentang bahan beracun sianida, sebuah zat yang
belakangan marak diperbincangkan menyusul tewasnya Mirna usai mencicipi kopi
sianida. Sejauh ini, tersangka dalam kasus itu adalah sahabat Mirna sendiri,
yaitu Jessica. Semoga saja, kasus ini cepat terungkap apakah betul Jessica yang
membubuhkan sianida ke dalam kopi Mirna.
Terlepas dari apa motif Jessica dan bagaimana cara ia
memperoleh sianida itu, ada baiknya kita semakin waspada terhadap teror yang
mengintai. Walaupun pada prinsipnya, teror-teror sekelas sianida itu lazimnya
akan menyasar seseorang atau kelompok yang punya kedudukan penting di tengah
masyarakat.
Rasa-rasanya tidak ada yang berkepentingan meracuni kaum marhaen dengan racun sianida. Kalaupun terjadi, kemungkinannya sangat kecil atau kebetulan belaka. Istilah kerennya, lagi apes saja.
Namun begitu, sebagai masyarakat, penting juga
mengedepankan kewaspadaan. Jangan sampai kita yang sudah banting-tulang setiap
hari demi sejengkal perut, malah kena sasar racun sianida. Pihak kepolisian
tentu saja sudah bekerja keras untuk memburu para pihak yang ingin mengacaukan
situasi keamanan lewat teror sianida. Mari mendukung kepolisian dengan tetap
waspada.
Bang, kopi item satu ya? Ngantuk nih…
Belum ada tanggapan untuk "Mirna-Jessica dan Kopi Sianida"
Post a Comment