“Boker”, Kalijodo Mini di Jalan Raya Bogor

Jalan Raya Bogor yang membentang lurus dari Cililitan, Jakarta Timur hingga ke Bogor merupakan salah satu akses yang menjadi jalur favorit kaum marhaen menuju Jakarta. Jalur yang hidup selama 24 jam ini, tergolong ramai lancar saban hari. Titik-titik kemacetan terbilang masih bisa dimaklumi, seperti di persimpangan Tol Cijago, ataupun pada saat sore hari ketika karyawan pabrik berganti aplusan. Selebihnya, terutama pada malam hari, Jalan Raya Bogor praktis tak ada hambatan. Joss…hingga tujuan.

Namanya “Boker” itulah topik kita kali ini. Entah darimana asal nama ini, yang jelas kawasan ini sejak lama sudah terkenal sebagai salah satu wilayah mangkal para penjaja kenikmatan dunia. Di Boker, yang masih satu kawasan dengan Cijantung, Pasar Rebo, setiap malam akan berdenyut, dengan kehadiran para wanita di sepanjang jalan yang minim penerangan. Mereka akan melambai-lambaikan tangan, sebagai tanda bahwa lapak sudah buka. Boker memang persis di kiri-kanan Jalan Raya Bogor, sehingga setiap orang yang melintas sudah pasti paham kalau daerah itu merupakan “daerah terbatas”. Tempatnya aspirasi arus bawah bisa disalurkan.

Baca Juga: Ahok dan Bisnis Esek-esek Kalijodo

Tenda-tenda yang hanya berdiri sejak sore hingga subuh pun banyak dijumpai di sana. Paling banyak adalah mereka para pedagang jamu, selebihnya adalah pedagang makanan. Di tenda itu pula, para penyedia jasa kenikmatan juga ikut nongkrong. Mereka bercengkerama sembari menanti para tetamu.

Kenapa “Boker” tidak bisa diberantas? Sebenarnya sudah berkali-kali kawasan ini ditertibkan. Namun ya itu tadi, diberantas hari ini, minggu depan timbul kembali. Begitu seterusnya. Jika Kalijodo sudah dibabat, apakah Boker akan menjadi giliran selanjutnya? Memang wilayah Boker tak seluas Kalijodo. Bahkan pamornya pun jauh di bawah Kalijodo. Hampir tidak ada hingar-bingar suara musik kafe yang terdengar di Boker. Ibarat kata, Boker itu hanyalah Kalijodo Mini, yang tidak ada apa-apanya dengan Kalijodo.

Fakta Marhaen Terkait:

Ditulis Unknown — Tuesday, February 23, 2016 — — KAUM URBAN