GUDANG BERITA KAUM MARHAEN

Kisah Pedagang Koran di Stasiun Depok Lama

Halo rakyat jelata. Kembali lagi dengan kisah kehidupan masyarakat jelata. Kali ini, seorang pedagang Koran yang sehari-hari mencari nafkah di Stasiun Depok Lama (Stadela). 

Pria yang sudah berusia senja ini sudah dalam sepuluh tahun terakhir menekuni profesinya. Menjajakan surat kabar harian seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos, Warta Kota. Tak lupa ia juga menyasar kaum hawa dengan menyediakan bacaan khas wanita seperti Tabloid Nova, dan lainnya. Dibanding di lapak pinggir jalan, harga koran di setiap stasiun memang selalu lebih murah.

Sedikit kisahnya, Bapak ini menetap di Depok sejak 1984, meninggalkan masa kecilnya di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan. Meski berdarah Yogya, ia sudah lahir dan besar di Jakarta. Istilahnya, sudah Jakarta banget sejak kecil.

Meski hanya menjajakan koran, ia sangat pantas dijadikan sebagai teladan bagi kawula muda. Tentang bagaimana cara bertahan hidup dengan cara yang halal. Toh, ia selalu bersyukur atas apa yang diperolehnya. Bukan mengeluh lantas menempuh jalan pintas demi mencapai harta berlimpah. Setiap calon pembeli selalu disapanya dengan ramah dan senyuman. Juga tak canggung untuk sekadar mengobrol dengan para penikmat koran. Semangat terus, Pak Tua...

Fakta Marhaen Terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Kisah Pedagang Koran di Stasiun Depok Lama"

Post a Comment